Beritadepok.com|Kukusan, — Krisis kemanusiaan di Sudan semakin memprihatinkan dan membutuhkan perhatian. Sebagaimana diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, Sudan tengah menghadapi krisis kemanusiaan yang sangat serius. Pertempuran bersenjata antarfaksi militer telah menyebabkan ratusan ribu korban jiwa, puluhan juta warga sipil mengungsi, dan runtuhnya layanan dasar seperti kesehatan, pangan, pendidikan, dan lain sebagainya.
Koordinator Aliansi Kemanusiaan Indonesia Untuk Sudan (ALKIS) KH. Moch. Hilmi Asshiddiqi Al-Aroky juga Wakil Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok ini mengaku prihatin. Menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya mengancam keberlangsungan hidup rakyat Sudan, namun juga stabilitas kawasan Afrika Timur secara keseluruhan.
“Indonesia, sebagai bangsa yang berlandaskan kemanusiaan dan perdamaian dunia sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945. Indonesia memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk mengambil peran aktif dalam upaya penyelesaian tragedi ini,”ujarnya.
Direktur Pengabdian Masyarakat Institut Hasyim Muzadi (IHM) ini mengungkapkan, dalam menyikapi kondisi kemanusiaan tersebut ALKIS menyerukan dan meminta peran aktif Pemerintah Indonesia. Diantaranya menyerukan: Pertama, menginisiasi upaya diplomatik internasional melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan negara-negara yang tergabung
dalam Gerakan Non-Blok. Agar memperkuat tekanan internasional guna membuka jalur evakuasi dan perlindungan bagi warga sipil.
“Kedua, menyatakan secara terbuka posisi resmi Indonesia yang berpihak pada rakyat Sudan. Mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan jalur pasokan senjata kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik agar gencatan senjata segera tercapai,”jelasnya.
Ketiga, Pengurus Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) ini menginginkan Pemerintah Indonesia agar menugaskan Lembaga Negara yang berwenang seperti Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Palang Merah Indonesia (PMI) serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Salah satu tujuannya, agar segera mengirimkan
bantuan nyata, baik berupa tenaga medis, logistik, dan perlindungan bagi
pengungsi.
“Keempat, menginisiasi forum lintas lembaga dan masyarakat sipil Indonesia untuk menghimpun solidaritas dan dukungan bagi rakyat Sudan,”harapnya.
Dirinya berharap Indonesia bisa mengambil peran dalam mengatasi krisis kemanusiaan yang melanda masyarakat Sudan. Terlebih lagi, lanjutnya, peran Indonesia saat ini di kancah Internasional sangat diperhitungkan.
“Tentu, kita berharap agar krisis kemanusiaan tersebut bisa segera selesai. Peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui upaya ALKIS dalam menyuarakan kepedulian pada krisis kemanusiaan di Sudan mendapatkan dukungan penuh dari sejumlah tokoh Nasional. Diantaranya: Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, Lc., MA., Hj. Safira Rosa Machrusah, KH. Ubaidillah Ruhiyat, Dr. (H.C.) K.H. Zulfa Mustofa, KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc., MA., Ph.D., Dr. KH. Muhammad Afifuddin Dimyathi Romly, Lc., MA. Dr. KH. Hilmy Muhammad, M.A. Dr. KH. Ahmad Fauzi Tijani MA, Hj. Fatimah Asri Mutmainnah, Dr. K.H Muhammad Faiz Syukron Makmun, M.A., Dr. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA., Dr. H. Faisal Hendra, Lc., MA, KH. Muhammad Yusron Shidqi Hasyim Muzadi, M.A dan lain sebagainya.
