DKI Jakarta – China membeberkan rencana pembangunan nasional di bidang Kecerdasan Buatan hari Kamis, dengan memaparkan ambisinya untuk membangun teknologi terkemuka di dunia di tengah meningkatnya gesekan internasional terkait aplikasi Kecerdasan Buatan dalam teknologi militer.
Nilai dari industri inti Kecerdasan Buatan dari negara itu akan melampaui 150 miliar yuan ($22,5 miliar) menjelang tahun 2020 dan 400 milyar yuan ($59,07 miliar) menjelang tahun 2025, sebagaimana diberitahukan oleh Dewan Negara hari Kamis.
“Situasi yang dihadapi China terkait keamanan nasional dan persaingan internasional bersifat kompleks … kami harus mengambil inisiatif untuk mengenggam tahapan baru pembangunan ini erat-erat untuk kecerdasan buatan dan menciptakan keunggulan kompetitif yang baru,” ujarnya.
Rencana ini muncul saat Amerika Serikat bersiap untuk memperkuat penyelidikan terhadap beragam investasi, termasuk kecerdasan buatan, terkait kekhawatiran negara-negara lain termasuk China dapat mengakses teknologi yang dari segi militer sangat penting.
Rencana China tersebut mirip dengan rencana nasional untuk pengembangan Kecerdasan Buatan yang dirilis oleh Amerika Serikat bulan Oktober tahun lalu.
Laporan tersebut menyatakan China berusaha untuk mengejar ketertinggalannya dari para pemimpin global dengan berusaha mengatasi berbagai persoalan yang ada, termasuk minimnya chip dan perlengkapan komputer kelas atas, perangkat lunak, serta, pekerja terlatih.
Rencana tersebut memaparkan rencana strategis untuk memperkuat keterkaitan antara perusahaan swasta, lembaga penelitian, dan lembaga militer untuk mendorong pengembangan bersama teknologi Kecerdasan Buatan.
Rencana tersebut juga menyatakan rencana untuk meningkatkan peran pemerintah dalam mengarahkan pengembangan Kecerdasan Buatan dengan dukungan kebijakan dan peraturan pasar di samping juga mengembangkan kajian keselamatan Kecerdasan Buatan dan kemampuan untuk mengendalikannya.
China telah mulai berinvestasi besar-besaran di bidang teknologi kecerdasan buatan, termasuk gabungan beragam inisiatif yang didukung swasta maupun pemerintah.
Beberapa perusahaan terkenal China telah membangun basis-basis penelitian di AS, termasuk Baidu Inc. dan Tencent Holdings Ltd.
Tahun ini PM China, Li Keqiang, menyebut Kecerdasan Buatan sebagai sebuah teknologi strategis dalam sebuah laporan tahunan yang menguraikan beragam prioritas kepemimpinan yang paling penting.(voa)
Nilai dari industri inti Kecerdasan Buatan dari negara itu akan melampaui 150 miliar yuan ($22,5 miliar) menjelang tahun 2020 dan 400 milyar yuan ($59,07 miliar) menjelang tahun 2025, sebagaimana diberitahukan oleh Dewan Negara hari Kamis.
“Situasi yang dihadapi China terkait keamanan nasional dan persaingan internasional bersifat kompleks … kami harus mengambil inisiatif untuk mengenggam tahapan baru pembangunan ini erat-erat untuk kecerdasan buatan dan menciptakan keunggulan kompetitif yang baru,” ujarnya.
Rencana ini muncul saat Amerika Serikat bersiap untuk memperkuat penyelidikan terhadap beragam investasi, termasuk kecerdasan buatan, terkait kekhawatiran negara-negara lain termasuk China dapat mengakses teknologi yang dari segi militer sangat penting.
Rencana China tersebut mirip dengan rencana nasional untuk pengembangan Kecerdasan Buatan yang dirilis oleh Amerika Serikat bulan Oktober tahun lalu.
Laporan tersebut menyatakan China berusaha untuk mengejar ketertinggalannya dari para pemimpin global dengan berusaha mengatasi berbagai persoalan yang ada, termasuk minimnya chip dan perlengkapan komputer kelas atas, perangkat lunak, serta, pekerja terlatih.
Rencana tersebut memaparkan rencana strategis untuk memperkuat keterkaitan antara perusahaan swasta, lembaga penelitian, dan lembaga militer untuk mendorong pengembangan bersama teknologi Kecerdasan Buatan.
Rencana tersebut juga menyatakan rencana untuk meningkatkan peran pemerintah dalam mengarahkan pengembangan Kecerdasan Buatan dengan dukungan kebijakan dan peraturan pasar di samping juga mengembangkan kajian keselamatan Kecerdasan Buatan dan kemampuan untuk mengendalikannya.
China telah mulai berinvestasi besar-besaran di bidang teknologi kecerdasan buatan, termasuk gabungan beragam inisiatif yang didukung swasta maupun pemerintah.
Beberapa perusahaan terkenal China telah membangun basis-basis penelitian di AS, termasuk Baidu Inc. dan Tencent Holdings Ltd.
Tahun ini PM China, Li Keqiang, menyebut Kecerdasan Buatan sebagai sebuah teknologi strategis dalam sebuah laporan tahunan yang menguraikan beragam prioritas kepemimpinan yang paling penting.(voa)