Wartadki.com|Kota Bogor – Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor akan menambah jumlah pelayanan perizinan online di 2018 ini. Pasalnya, saat ini baru 28 perizinan online yang ada di aplikasi Smart (Sederhana, Mudah, Akuntabel, Ramah dan Tepat Waktu) dari total 52 perizinan yang ada di DPMPTSP.
“Harusnya di 2018 ini semua perizinan sudah online. Kami lakukan secara bertahap dan terus mengembangkan maksimal di 2019,” ujar Kepala DPMPTSP Kota Bogor Denny Mulyadi saat ditemui di kantornya, Jumat (20/04).
Penambahan jumlah perizinan online diakui Denny, sebagai upaya meningkatkan pelayanan publik ke masyarakat terutama investor dalam mengurus perizinan sehingga lebih mudah. Dengan perizinan online berkas dapat terlacak secara online di website dan tentunya proses berkas selesai menjadi lebih cepat dibanding perizinan yang manual.
“Contohnya perizinan SIUP dan TDP walau manual itu SIUP 7 hari dan TDP 7 hari, namun dengan online sehari sudah bisa selesai atau paling lama 3 hari untuk SIUP dan TDP. Sementara, perizinan yang prosesnya agak lama seperti IPPT dan Siteplan karena harus dikawal konsultan profesional, tetapi jika persyaratan sudah lengkap 14 hari sudah selesai,” jelasnya.
Selain menambah jumlah perizinan online, lanjut Denny, DPMPTSP Kota Bogor juga menargetkan investasi di 2018 sebesar Rp. 2,5 Triliun. Target tersebut melihat dari keberhasilan capaian investasi di 2017 sebesar Rp. 2,7 Triliun dari target Rp. 2,2 Triliun. Menurutnya meski lahan di Kota Bogor memang sudah mulai berkurang namun, peminat investor untuk berinvestasi di kota hujan ini masih banyak.
“Investasinya lebih banyak di bidang jasa terutama di restoran,” katanya.
Ia menambahkan, berbagai inovasi di perizinan online dan terpenuhinya target investasi membuat DPMPTSP Kota Bogor menjadi DPMPTSP terbaik di Jawa Barat dan termasuk empat kota yang meraih nilai tinggi dari Ombusdman RI di 2017 lalu. Tahun ini pun DPMPTSP Kota Bogor tengah dinilai baik dari Provinsi ataupun pusat dalam penilaian PTSP se-Indonesia.
“Awal April kemarin kami ekpose di Bandung karena berhasil masuk di tiga besar dan sekarang tinggal menunggu hasilnya apakah berhasil menjadi yang terbaik dari dua kandidat lainnya,, yakni Kota Bekasi dan Kota Bandung,” kata Denny.
previous post