Gorontalo – Dengan potensi lahan pertanian hanya seluas 843 ha, dan penduduk lebih dari 1 juta jiwa, kota Gorontalo mempunyai ketergantungan tinggi dalam mencukupi kebutuhan pangan dari daerah lain. Untuk itu pertanian perkotaan menjadi solusi efektif yang perlu dikembangkan.
“Pertanian Perkotaan bisa menjadi solusi mencukupi kebutuhan pangan masyarakat,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi_saat menerima kunjungan kerja Walikota Gorontalo, _Marten Taha beserta rombongan di Badan Ketahanan Pangan (19-9).
Menurut Agung, program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang dikembangkan BKP di seluruh Indonesia sangat membantu ketahanan pangan keluarga. Misalnya saat harga cabe melambung tinggi. Kalau setiap rumah tangga menanam cabe di pot atau polybag, kebutuhan keluarga sudah terpenuhi. Bahkan sisanya bisa dijual, untuk menambah penghasilan keluarga.
“Kita harus mengajak masyarakat mengoptimalkan lahan pekarangan yang ada. Di lahan sempit perkotaanpun kita bisa bertani dan bercocok tanam,” kata Agung.
Solusi lain yang harus dilakukan adalah, memantau stok ketersediaan dan harga pangan, agar bisa mencukupi kebutuhan pangan dan harganya terjangkau daya beli masyarakat.
“Pemantauan stok dan harga pangan ini harus ditingkatkan pelaksanaannya, terutama menjelang Hari-Hari Besar Keagamaan Nasional, sehingga tidak terjadi kekurangan pangan dan melonjaknya harga pangan,” kata Agung, yang didamping Sekretaris BKP, Mulyadi Hendiawan.
Menurut Walikota Gorontalo, Marten Taha yang didampingi Kepala Dinas Pangan Tommy Yahya, salah satu hal yang akan dilakukan untuk menjaga stok pangan dan stabilitasi harga adalah dengan membangun Terminal Agribisnis, sebagai pusat perdagangan pangan pokok masyarakat.
“Melalui Terminal Agribisnis, kami bisa mengetahui distribusi pangan yang masuk dan perkembangan harga pangan, sehingga antara stok dan kebutuhan pangan masyarakat selalu dapat terkontrol dengan baik” kata Marten Taha.
Setelah diterima Agung Hendriadi, Walikota Gorontalo dan rombongan juga melakukan peninjauan langsung ke Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) di kawasan Pasar Minggu, dan percontohan pertanian perkotaan yang dikembangkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DKI Jakarta. (humas Kementan)