Wartadki|Depok – Karena keterbatasan lahan hak untuk pejalan kaki (trotoar) akan dibuat diatas saluran air (drainase) hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas PUPR Kota Depok Manto disela-sela acara forum OPD di Hotel Bumi Wiyata Depok.
“Hal tersebut kita lakukan karena keterbatasan lahan karena di satu sisi kita dituntut untuk melakukan pelebaran jalan disisi lain kita juga dituntut untuk memperhatikan hak pejalan kaki, untuk itu kedepannya trotoar akan kita akan buat di atas di atas drainase,” kata Manto, Rabu (28/02).
Namun demikian pihaknya tidak memungkiri bahwa ada jalan-jalan tertentu di Kota Depok dimana dirinya tidak dapat berbuat apa-apa.
“Seperti di jalan Siliwangi, itu jalan Provinsi kita tidak bisa intervensi dan sebagian jalan di Margonda itu jalan nasional tetapi nanti kita cobalah bagaimana caranya,” katanya.
Dirinya mengatakan bahwa di tahun 2018 anggaran untuk perbaikan jalan dan pedestarian itu sudah dilakukan dibeberapa titik bahkan masih berlanjut.
“Yang sudah dan masih berlanjut itu di jalan Nusantara dan masih ada di beberapa titik untuk panjangnya saya lupa,” jelasnya.
Sedangkan anggaran yang diperuntukan untuk perbaikan jalan dan pedestarian itu mencapai Rp 22 miliar.
“Itu global ya karena anggaran tersebut terbagi untuk perbaikan dan perawatan jalan, pedestarian atau trotoar dan jembatan kemudian untuk drainase kota kalau ada yang bolong itu kita akan tutup,” tutupnya.(yopi)
previous post