Wartadki.com|Depok, — Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kota Depok menggelar Pelatihan Manajemen Zakat Bersama Lazis DMI. Sedikitnya 100 peserta dari perwakilan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan DMI Kota Depok. Penyelenggaraan pelatihan tersebut dirasa sangat penting mengingat banyak masjid yang dijadikan sebagai tempat penerimaan dan penyaluran zakat infak dan shodaqoh.
“Melalui pelatihan ini kita berharap agar peserta dan perwakilan DKM mampu memahami serta menerapkan ilmu tentang pengelolaan zakat. Tentunya, yang sesuai dengan ketentuan syariat Islam atau fiqih zakat,”ujar Ketua DMI Kota Depok H. Eko Waludi sesuai acara Pelatihan Manajemen Zakat Bersama Lazis DMI Kota Depok, “Kuatkan Zakat Berdayakan Izzah ummah”. Masjid Ar-Rahim, Sawangan.
Eko mengungkapkan dalam pengelolaan zakat di masjid harus memudahkan dan menjadi kemaslahatan bagi jamaah sekitar masjid. Menurutnya, potensi zakat di Depok sangat besar jika dikelola dengan maksimal maka hasilnya akan memiliki dampak yang luas.
“Melalui pengelolaan zakat ini, kita berharap masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah saja, namun memiliki fungsi yang luas salah satunya pemberdayaan umat. Serta sesuai slogan DMI memakmurkan dan dimakmurkan masjid,”harapnya.
Ketua Nasional DKMN Drs. KH. Muhammad Abdul Mujib, MA. saat memberikan materi Fiqih Zakat banyak menjawab pertanyaan peserta. Misalnya, seorang janda tidak berhak menerima zakat fitrah karena bukan termasuk bagian 8 golongan penerima zakat. Ia menambahkan, sama halnya dengan anak yatim juga tidak boleh menerima zakat fitrah jika mereka sdh mampu.
“Yang lagi rame saat ini, zakat fitrah di Palestina itu masih ikhtilaf. Orang Depok bayar zakatnya ya di Depok. Selama tetangga kanan kiri kita masih ada yang fakir miskin, maka wajib yang disini bukan di Palestina. Kalau untuk Palestina itu masuknya infaq dan shodaqoh,”jelasnya.
Hal senada diutarakan Perwakilan Pengurus Lazis DMI Pusat Rofiq. Menurutnya, potensi zakat di Indonesia sangat besar jika dikelola dengan baik maka tidak ada yang miskin di Indonesia. Dirinya menyebut target perolehan zakat dari BAZNAS sekitar Rp 30 triliun atau baru 10 %.
“Lazis DMI memiliki program kampung tolong menolong yakni melalui pengumpulan sedekah berupa kotak kencrengan yang keliling. Sehari seribu atau semampunya dan anggotanya masyarakat sekitar yang diharapkan tiap bulan uangnya untuk pemberdayaan masyarakat sekitar. Semoga mampu memberikan banyak manfaat dan pilot projeknya sudah ada di Jakarta Pusat dll,”terangnya.
DMI Kota Depok aktif bergerak dalam melakukan pembinaan bagi pengurus masjid dengan beragam kegiatan. Terlebih pada bulan suci ramadhan, salah satunya pelatihan zakat dan safari ramadhan tarawih keliling ke masjid-masjid di 11 Kecamatan serta kegiatan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut nampak hadir jajaran pengurus DMI Kota Depok, Sekretaris DMI Depok Ust. Sutrisno, Bendahara DMI Depok H. Zubair Halim, perwakilan Pengurus DKM se-Kota Depok, dll.