DKI JAKARTA — Perusahaan properti Lippo Group akan membangun kota baru dengan nama Meikarta. Proyek ini diperkirakan menelan anggaran Rp 278 triliun. Untuk mewujudkan Kota Meikarta itu, Lippo juga akan menggaet investor asing asal Korea Selatan, China, Taiwan, Singapura, Timur Tengah, dan Eropa.
Dalam jumpa pers di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis (4/5), CEO Lippo Group James Riyadi menjelaskan sebagian besar pendanaan proyek raksasa ini berasal dari internal Lippo meski beberapa diperoleh lewat kemitraan. Untuk mewujudkan Kota Meikarta itu, Lippo juga akan menggaet investor asing asal Korea Selatan, China, Taiwan, Singapura, Timur Tengah, dan Eropa.
James mengatakan Meikarta ini merupakan proyek pembangunan kota kesembilan yang dikerjakan oleh Lippo. Dia mengklaim proyek Meikarta ini merupakan yang terbesar dan terpenting yang pernah dibangun Lippo sejak berdiri 67 tahun lalu. Peluncuran proyek Kota Meikarta ini secara resmi akan dilangsungkan pada 13 Mei mendatang.
Lebih lanjut James menerangkan Meikarta adalah kota yang memiliki desain, infrastruktur dan kecanggihan berskala internasional, serta bisa bersaing dengan dunia internasional. Dia mengharapkan Meikarta bisa menjadi kota terindah dan terlengkap di Asia Tenggara.
James mengatakan kota raksasa modern Meikarta berlokasi di tengah-tengah koridor Jakarta-Bandung di mana 60 persen ekonomi nasional berada di kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung. Sebab koridor ini tambahnya merupakan pusat industrialisasi di Indonesia, karena di sana banyak bermukim perusahaan-perusahaan nasional dan multinasional. Meikarta dikelilingi beberapa kota baru, seperti Lippo Cikarang, Jababeka, dan MM2100.
“Salah satu kawasan pertumbuhan paling pesat di dunia saat ini justru adalah antara Jakarta, Botabek (Bogor, Tangerang, Bekasi), dan Bandung. 10-20 tahun dari sekarang, ini merupakan satu kota metropolitan besar di dunia. Meikarta menjadi kota yang nantinya mungkin yang terpenting di seluruh Indonesia. Itulah harapan kami,” kata James.
Menurut James, koridor Jakarta-Botabek-Bandung sudah menjadi pusat industri seluruh Indonesia, di mana lebih dari satu juta mobil diproduksi setahun, lebih dari sepuluh juta motor diproduksi per tahun. Dia menambahkan tiap tahun US$ 1-2 miliar lahan industri di kawasan tersebut dibeli oleh para investor dari Korea Selatan, Jepang, China, dan Amerika Serikat. (voa)