Depok – Stella warga Depok, seorang ibu rumah tangga merasa di perlakukan tidak menyenangkan oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak yang berada di Jalan Raya Bogor.
Menurut Stella, kejadian bermula ketika Sabtu malam pukul 23.07 seorang suster menghampiri dan meminta dirinya untuk dapat pindah ke ruangan sebelah karena kamar akan di isi oleh pasien dewasa sontak saja hal tersebut membuat dirinya merasa diperlakukan semena-mena.
“Sekarang bagaimana mungkin anak saya Glen, sudah masuk hari Kamis dan waktu mendaftar pertama tidak ada pemberitahuan bahwa kamar Anggrek II di peruntukan untuk pasien dewasa,” jelasnya,Minggu (10/07)
Kekesalan Stella bukan tanpa alasan pasalnya anaknya yang menderita gangguan pencernaan baru saja tidur di paksa untuk segera pindah ke ruang sebelah,tidak sampai disana ternyata pasien yang baru saja masuk merupakan karyawan di Rumah Sakit tersebut.
“Tenaga Medis di Rumah sakit ini seperti preman main paksa pasien untuk pindah,sekarang saya tanya bagaimana SOP dari rumah sakit ini jangan karena yang sakit karyawan maka pasien lain di korbankan,” ujarnya dengan nada emosi.
Sementara itu Turiman anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi Gerindra yang juga anggota dari Komisi D yang membidangi masalah Kesehatan mengatakan sudah sepatutnya Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan melakukan pengawasan secara optimal kepada seluruh Rumah Sakit yang ada di Kota Depok terkait dengan Pelayanan publik dan SOP nya dalam menangani pasien.
“Saya berharap seluruh Rumah dalam menjalani masyarakat sesuai dengan SOP untuk Dinas kesehatan untuk dapat melakukan pengawasan secara maksimal dan kepada masyarakat untuk dapat melaporkan apabila memang merasa di rugikan oleh rumah sakit dengan melaporkan ke Dinas terkait dan bisa juga ke DPRD,” tandasnya. (yopi)
Menurut Stella, kejadian bermula ketika Sabtu malam pukul 23.07 seorang suster menghampiri dan meminta dirinya untuk dapat pindah ke ruangan sebelah karena kamar akan di isi oleh pasien dewasa sontak saja hal tersebut membuat dirinya merasa diperlakukan semena-mena.
“Sekarang bagaimana mungkin anak saya Glen, sudah masuk hari Kamis dan waktu mendaftar pertama tidak ada pemberitahuan bahwa kamar Anggrek II di peruntukan untuk pasien dewasa,” jelasnya,Minggu (10/07)
Kekesalan Stella bukan tanpa alasan pasalnya anaknya yang menderita gangguan pencernaan baru saja tidur di paksa untuk segera pindah ke ruang sebelah,tidak sampai disana ternyata pasien yang baru saja masuk merupakan karyawan di Rumah Sakit tersebut.
“Tenaga Medis di Rumah sakit ini seperti preman main paksa pasien untuk pindah,sekarang saya tanya bagaimana SOP dari rumah sakit ini jangan karena yang sakit karyawan maka pasien lain di korbankan,” ujarnya dengan nada emosi.
Sementara itu Turiman anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi Gerindra yang juga anggota dari Komisi D yang membidangi masalah Kesehatan mengatakan sudah sepatutnya Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan melakukan pengawasan secara optimal kepada seluruh Rumah Sakit yang ada di Kota Depok terkait dengan Pelayanan publik dan SOP nya dalam menangani pasien.
“Saya berharap seluruh Rumah dalam menjalani masyarakat sesuai dengan SOP untuk Dinas kesehatan untuk dapat melakukan pengawasan secara maksimal dan kepada masyarakat untuk dapat melaporkan apabila memang merasa di rugikan oleh rumah sakit dengan melaporkan ke Dinas terkait dan bisa juga ke DPRD,” tandasnya. (yopi)