Berita Depok
Berita UtamaPendidikan

Wakil Wali Kota: Terus Mendorong Literasi Digital Agar Menjadi Bagian Kurikulum

Wakil Wali Kota: Terus Mendorong Literasi Digital Agar Menjadi Bagian Kurikulum

Beritadepok.com|Cilodong, — Bahwa era digital membawa dua sisi mata uang bagi demokrasi.  Di satu sisi, teknologi membuka peluang partisipasi publik tanpa batas, transparansi, hingga mobilisasi sosial.  Namun, di sisi lain, ancaman serius juga mengintai, mulai dari hoaks, polarisasi, hingga buzzer politik.  Pernyataan ini diungkap Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah,  dalam  Kuliah Umum di Politeknik LP3I Jakarta (PLJ) Kampus Depok, Kamis (25/09/25).

Kuliah umum ini merupakan kegiatan yang  diikuti mahasiswa baru dengan tema “Tantangan Demokrasi di Era Digital.”

Dalam paparannya, Chandra  juga menekankan  bahwa, Tantangan paling besar bagi generasi muda hari ini adalah penyebaran informasi tidak benar atau hoaks. Informasi itu bisa memecah belah masyarakat. Karena itu, dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, menganalisa, dan mengevaluasi setiap informasi sebelum kita percaya atau menyebarkannya.

Ia menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok juga terus mendorong literasi digital agar menjadi bagian dari kurikulum maupun kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah.

“Anak-anak kita sejak dini harus melek literasi digital. Jangan terima mentah-mentah informasi, tapi analisa dulu, pahami, dan teliti sebelum menyimpulkan kebenarannya,” tambahnya.

Lebih jauh, Chandra mengingatkan ancaman lain dalam demokrasi digital, seperti echo chamber yang membuat masyarakat hanya terpapar pada pandangan yang sejalan, hingga buzzer politik yang memanipulasi opini publik.

“Kalau kita hanya mendengar gema dari suara kita sendiri, maka ruang dialog hilang. Padahal demokrasi butuh ruang untuk perbedaan dan kompromi,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala PLJ Kampus Depok, Farizal Marzuki turut menyampaikan apresiasinya atas materi yang diberikan.

Menurutnya, mahasiswa perlu disiapkan dengan pola pikir yang kuat untuk menghadapi tantangan demokrasi di era digital.

“Mahasiswa harus paham bahwa informasi digital itu seperti dua mata pisau. Ada sisi terang berupa partisipasi publik dan transparansi, tapi ada juga sisi gelap berupa hoaks dan polarisasi,” jelasnya.

“Materi yang disampaikan Bapak Wakil Wali Kota tadi sangat relevan untuk membekali mahasiswa baru agar lebih kritis dan bijak,” sambung Farizal.

Kuliah umum ini menjadi bagian dari upaya Politeknik LP3I Jakarta (PLJ) Kampus Depok dalam memperkuat kapasitas mahasiswa, khususnya generasi muda, agar mampu menjadi agen perubahan sekaligus warga digital yang cerdas.

 

Related posts

Gubernur Papua Lukas Enembe Karantina Mandiri Usai Berobat Di Singapura

redaksi

Pengamat Tanggapi Kisruhnya PPDB 2024 Jenjang SMAN

redaksi

PC Fatayat NU Depok Kembali Terima Bantuan Dana Hibah Baznas

redaksi

Leave a Comment