WARTADKI.COM|BOGOR – Wali Kota Bogor, Bima Arya tak henti-hentinya mengingatkan warganya bahwa kasus penularan Covid-19 di Kota Bogor masih tinggi dan terancam zona merah. Untuk itu, Bima Arya meminta agar warga tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Saat ini sangat belum aman, Kota Bogor terancam zona merah karena warga semakin cuek, ini yang berbahaya. Kepedulian warga turun, sementara trennya naik,” katanya di sela acara peresmian Hutan Kampung RW 13, Perumahan Taman Yasmin, Kelurahan Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Selasa (18/08/2020).
Kondisi saat ini kata dia adalah gawat, bukan kondisi yang biasa-biasa saja. Bisa dibayangkan jika Kota Bogor kembali masuk zona merah, maka akan diterapkan kembali PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Bima Arya menyebutkan, beberapa hari ini data penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bogor berada di atas angka 10 kasus.
Upaya kerja keras yang luar biasa telah dilakukan aparatur wilayah dan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A.Rachim selaku Ketua Gugus Tugas, namun memang tren yang ada dimana-mana naik, seperti di DKI Jakarta, Kabupaten Bogor. Bahkan Kota Depok sempat di zona merah.
“Saat ini penularan yang terjadi di rumah dan kantor jumlahnya lebih banyak. Sebaiknya kegiatan rapat-rapat di dalam kantor dibatasi, keluar kota harus hati-hati dan swab test digencarkan. Saat ini imported case bisa tersalip oleh lokal dari keluarga, ini yang paling bahaya dan yang paling kita khawatirkan,” jelasnya.
Dengan kondisi saat ini ada penularan di permukiman. Dimana antar keluarga saling berkunjung, anak-anak tertular dan menulari tetangganya, kemudian istri menulari suaminya.
Terakhir Bima Arya meminta agar pelaksanaan 11 ribu swab test massif dalam waktu sebulan segera dilakukan agar tercapai target yang diinginkan. (Prokompim)