Wartadki.com|Depok-Founder Local Goverment Studis (Logos) Mansur Alfarisi mengatakan pihaknya menyelenggarakan Sekolah analisa anggaran. Menurutnya, salah satu tujuannya adalah mendorong terciptanya Pemerintahan yang peka dalam pengelolaan anggaran agar program berjalan seimbang.
“Muaranya adanya ketidak transparan dalam anggaran dan minimnya analisa. Kita ingin agar tidak selalu jadi objek dalam anggaran, namun menjadi subjek dalam anggaran,”ujarnya seusai mengisi materi pembukaan Sekolah Analisa Anggaran. Joglo Nusantara, Situ Pengasinan, Sawangan.
Ia menilai, selama lima tahun Kota Depok agak “berantakan” soal analisa dan pengelolaan anggaran. Bahkan, lanjutnya, minimnya anggaran dengan pembangunan yang belum merata dan adanya vsilfa anggaran. “Pemerintah Kota Depok punya anggaran kok banyak silfanya dan pembangunan juga menyisakan masalah. Jangan main soal anggaran, kita akan awasi,”paparnya.
Direktur Lembaga Kajian Strategi dan Pembangunan Pemerintah (LKSP) Abdurrahman Wahid menyoroti kepemimpinan Kota Depok. Menurutnya, sebagai Kota religius jangan mengkonversi tradisi keagamaan masyarakat Kota Depok. Ia meminta agar program secara riil yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Kita lihat bagaimana akhir tahun banyak realisasi anggaran seperti di infrastruktur, seharusnya kan tidak seperti itu. Walikota itu jangan kejar popularitas, tapi program yang mengena pada masyarakat,”tandasnya.
Sekolah Analisa Anggaran yang digelar Logos dimulai dari Depok dan akan berlangsung di berbagai daerah se-nusantara. Para narasumber dari pakar di bidangnya seperti dari KPK, Fitrah, ICW, Ombudsman dengan peserta dari kalangan aktifis dan komunitas.
next post