Wartadki.com|Kota Bogor – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Pasar Bogor, Selasa (30/10/2018) malam. Dalam agendanya itu Presiden yang didampingi Walikota Bogor Bima Arya melakukan cek harga kebutuhan barang pokok di lapangan. Selain itu, kesempatan tersebut juga dimanfaatkannya untuk berbelanja.
Jokowi tiba di Pasar Bogor sekitar jam 21.55 WIB melalui pintu Jalan Roda, Bogor Tengah. Kedatangan presiden yang mengenakan pakaian khas, yakni kemeja putih dengan lengan digulung, celana hitam dan sepatu kets itu membuat kaget para pedagang dan sejumlah pengunjung yang berbelanja.
Jokowi tampak berbincang dengan pedagang mengenai harga dan daya beli masyarakat. Di tengah aktivitas berbelanja, Jokowi juga terlihat melakukan perbincangan dengan Bima Arya. Tampak Walikota Bogor itu menjelaskan sesuatu kepada presiden.
Setelah mengecek langsung ke pasar, kata Jokowi, harga kebutuhan pokok cenderung stabil. “Karena kalau kita melihat angka inflasi itu kan di bawah 3,5 persen. Artinya, bahwa harga itu stabil. Dan tadi beberapa saya lihat memang ada penurunan, tapi ada yang naik juga. Ini kan tergantung suplay dan demand. Kalau suplaynya dikit berarti otomatis harganya naik. Dalam perdagangan pasar itu sesuatu yang biasa,” ungkap Jokowi.
Presiden membeberkan alasannya melakukan pengecekan harga secara langsung di lapangan. “Ya lihat langsung ke pasar. Pasar tradisional itu adalah pasar yang paling murah. Jangan sampai masuk pasar bilang mahal. Orang tidak berani ke pasar lagi, hati hati. Kalau ada sesuatu yang naik saya akan perintahkan nanti ke Kementerian Perdagangan, Pertanian untuk menjaga stabilitas harga. Tetapi jangan sampai harga telalu rendah, nanti peternak dan petani juga teriak-teriak,” jelasnya.
Sementara itu, Walikota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa Presiden Jokowi di sela belanjanya menanyakan kondisi penataan Pasar Bogor. “Beliau tanya perencanaannya bagaimana? Saya jelaskan tadi. Ini gedung Yogya dan Ramayana, saya tunjukan pasar basahnya sebelah mana, ada toko emas segala macam. Saya laporkan juga dalam tahap penyusunan desain dengan melibatkan pedagang. Presiden nitipnya selalu sama. Kalau ada penataan, pedagang diperhatikan. Pindahnya ke mana, gesernya ke mana,” ungkap Bima.
Soal harga, kata Bima, Presiden Jokowi sangat detail sekali dalam memonitor harga kebutuhan pokok di pasar. “Semua ditanya, dia bandingkan. Misalnya mangga ini harganya berapa tadinya, sekarang berapa. Minta dicatat, memonitor semua. Jangan lihat makronya saja tetapi mikronya sehari-hari. Beliau ingin agar pasar tradisional tetap diminati,” pungkasnya