Husin Yazid, “Salah Satu Indikasi Kekalahan Ahok Adalah Antipati Masyarakat Pasca Pembagian Sembako
DKI Jakarta- Bertempat di Kawasan Menteng, Rabu (19/4) , INDOMETRIK salah satu lembaga survei nasional menggelar jumpa pers terkait hasil Quick Count Pilgub DKI putaran kedua yakni antara pasangan Ahok – Djarot dan Anies – Sandi.
Serupa dengan lembaga survei lain, survei yang dilakukan Indomatrik menyatakan bahwa paslon No urut 3, Anies – Sandi unggul telak dari paslon No 2. Direktur Eksekutif Indometrik, Husin Yazid dalam kesempatan itu menyampaikan,
“Dari hasil quick count yang kami buat, berbeda dari putaran pertama, Paslon No.3 Anies – Sandi unggul diseluruh wilayah di Jakarta, mereka mendominasi hasil suara di 35 kecamatan dari total 44 kecamatan,” imbuhnya.
“Diputaran kedua ini kami juga melihat adanya penurunan golput dari 23% menjadi 20%. Kami melihat salah satu indikasi kekalahan pasangan Ahok – Djarot dipicu kembali dengan adanya gerakan bagi-bagi sembako yang dilakukan Timses mereka pada masa tenang, hal ini yang menyebabkan masyarakat antipati, Selain itu, jumlah suara 17% milik paslon Agus – Sylvi dominan masuk ke Anies – Sandi,” tambah Husin.
Kami melihat ada 2 hal yang memicu menurunnya elektabilitas Ahok, antara lain :
- Jumlah suara 17% milik paslon Agus – Sylvi pada putaran pertama masuk ke Anies – Sandi, karena rentetan proses hukum petahana.
2. Gerakan bagi-bagi sembako yang dilakukan timses Ahok pada masa tenang kemarin menjadi antipati di masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu Peneliti Senior Makmun Ibnu Ridwan menegaskan, kemenangan Paslon Anies-Sandi ini didasari beberapa faktor diantaranya pertama yaitu paslon Anies-Sandi mempunyai Elektabilitas 48%, sedangkan Ahok 46%, lalu setelah debat kita lakukan survei lagi paslon Anies-Sandi Meningkat suaranya jadi 49%, sedangkan Ahok hanya sedikit meningkat diangka 47%, namun sekali lagi hasil survei itu bisa dilihat sampai hari Sabtu artinya survei inikan karya ilmiah dengan tidak memasukkan faktor sosial, faktor diluar kajian. (Linda)